Kamis, 31 Desember 2009

GUSDUR WAFAT

Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur wafat. Saat ini jenazah Gus Dur masih berada di RSCM.

SELURUH WARGA NU GRINGGINGSARI KECAMATAN WONOTUNGGAL KABUPATEN BATANG. TURUT BERDUKA CITA DAN BERBELA SUNGKAWA SELAMAT JALAN GURU BANGSA SELAMAT JALAN SESEPUH BANGSA DAN SELAMAT JALAN PAHLAWANKU

Minggu, 16 Agustus 2009

HADIRILAH DAN KUNJUNGILAH KHAUL SUNAN KAJORAN

Mengharap kehadiran bapak ibu kaum muslimin muslimat pada acara khaul SYEKH ABDURRAHMAN KAJORAN desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
HARI /TANGGAL : Senin 28 september 2009 M /9 syawal 1430 H
WAKTU : Pukul 18.30 - 19.00 Pembukaan oleh Ust.Raadi dari Bandar Batang.
WAKTU : Pukul 19.00 sampai selesai
:-ALHAFIZD SUGENG SUKHAERI DARI BATANG
:-ALHAFIZD M.FIRDAUS DARI PEKALONGAN
:-ALHAFIZD M.BADARUZZAMAN DARI GRINGGINGSARI.
HARI/TANGGAL : Selasa 29 september 2009 M / 10 sayawal 1430 H
waktu : Pukul 08.15.00 wib
acara : IJAZAH UMUM DAN PEMBACAAN HIZBUL HIRZUL JAUZAN.
OLEH : KH.IBNU HAJAR.
HARI TANGGAL : Selasa 29 september 2009 M/ 10 syawal 1430 H
waktu : 16,00 sampai 22.00
Acara : 1 .pembacaan sholawat rotibul atos
Imam: BAPAK KH.AHMAD SAIFUDDIN DARI BATANG.
: 2 .GEBYAR REBANA SIMTUTD DUROOR DARI PEKALONGAN DAN BATANG
Imam :Ust Danari dari pekalongan .
HARI TANGGAL : RABU 30 SEPT 2009 M/ 11 SYAWAL 1430 H
WAKTU : PUKUL O7-09.00 WIB.
ACARA : TAHLIL DI MAKAM SUNAN SYEKH ABDURRAHMAN KAJORAN.
IMAM : KH.SAIFUDDIN AMIRIN DARI PEKALONGAN.
HARI TANGGAL : RABU 30 SEPT 2009 M/11 SYAWAL 1430 H.
WAKTU :PUKUL 09.00 SAMPAI SELESAI
ACARA : PENGAJIAN AKBAR DAN HALAL BIHALAL
PEMBICARA : DRS.KH.A.HADLOR IHSAN DARI SEMARANG (Pengurus NU Jawa Tengah)
Demikian undangan ini kami sampaiakan terimakasih kepada seluruh kaum muslimin muslimat seluruh dunia.
TTD M.MUSLICHIN EFEENDY.

Selasa, 05 Mei 2009

Minggu, 26 April 2009

Sejarah Belik Depok

Ada yang unik di desa Gringging sari .jaman dahulu ketika sunan kajoran pertama menyebarkan agama islam di desa gringging sari ,mau sholat dan tidak ada air.
kemudian sang sunan menancapkan tongkatnya dan ketika di cabut keluarlah air dari dalam tanah bekas tongkatnya.

dan sekarang sumber mata air tersebut di juluki dengan nama sendang depok
karena terletak di daerah perkebunan warga yang bernama depok.
uniknya lagi air tersebut bisa untuk pengobatan,dan ajaibnya lagi bisa mengalahkan airnya dukun ponari. jika sang pasien bner bner bertujuan baik dan tidak mengotori daerah tersebut dengan lisan maupun perbuatan.

alkisah ada sesorang dari daerah lain yang datang meminta wasiat buat judi togel sampai ke sendang tersebut bukan air yang keluar tapi air tersebut berubah jadi kotoran kerbau

subhanallah allah maha perkasa dengan ciptaanya.
tapisupaya tidak menjadi syirik terhadap tuhan sang pencipta
biasanya warga yang akan berobat di bekali dengan doa doa yang intinya tetap meminta kepada allah bukan kepada sumber mata air tersebut

Sabtu, 25 April 2009

TUJUAN WISATA ZIARAH DI KABUPATEN BATANG




Di tengah-tengah merosotnya daya tarik obyek wisata kawasan pantai akibat abrasi dan pencemaran lingkungan, masyarakat sepertinya membutuhkan obyek wisata alternatif berbasis gunung dan alam pedesaan.

Wajah desa merupakan sebuah gambaran tentang ketergantungan masyarakat dengan alam di sekelilingnya. Alam yang memberi spirit dan mampu menghadirkan ketenteraman sekaligus menyejahterakan.

Gagasan pengembangan dan pencacangan Desa Wisata di kabupaten Batang sebenarnya sudah bergaung cukup lama. Desa yang dilirik dan bakal dijadikan obyek wisata antara lain Gringgingsari, masuk wilayah dataran tinggi di kecamatan Wonotunggal.

Desa yang berlokasi di lereng perbukitan ini memang memiliki ciri khas berbeda. Gringging sari memiliki panorama alam yang indah: perbukitan, sungai dan dikenal juga sebagai sentra Pohon sengon dan kerajinan anyaman bambu. Sementara Gringgingsari lebih dikenal dengan situs arkeologinya dan bangunan-bangunan peninggalan jaman dahulu seperti masjid tua, dan makam wali.

Dan yang tak kalah menarik, warga Desa Gringgingsari memiliki tradisi menjaga air sungai agar tetap suci sebagai bagian dari kosmologi mereka. Bagi warga Gringgingsari, mengotori air yang mengalir di parit itu dianggap sebuah pelanggaran adat yang wajib dijauhi.

Tetapi, kapan desa tersebut benar-benar menjadi obyek wisata handal, mendatangkan profit, sekaligus menghadirkan brand bagi pariwisata di Kabupaten Batang?

Selama ini desa tersebut tampil apa adanya dan hanya dikunjungi turis-turis domestik yang nyaris tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi pemerintah maupun masyarakat, karena untuk masuk dan menjelajahi wilayah ini memang tidak dipungut biaya alias gratis. Padahal sebuah obyek wisata mestinya membawa dampak ekonomi/ kesejahteraan bagi warga sekitar dan juga menambah kas daerah.dan lagian desa Gringging sari adalah salah satutujuan desa wisata ziarah

Terbukti setiaprabu wage malam kamis kliwon di adakan pengajian rutin ratiban yang di hadiri peziarah dari berbagai daerah di indonesia bahkan dari bahgdat irak .

Dan jumlah tamu yang datangh bisa mencapai jutaan ribu peziarah di kala acara khoul syeh abddurrahman kajoran /sunan kajoran pada tanggal 11 syawal

Yang sering di adakan di makam dan masjid al-karomah Gringging sari

Harus diakui, pemerintah dan masyarakat sekitar belum sepenuhnya bisa menggali dan memanfaatkan potensi wisata di wilayahnya. Atribut-atribut wisata juga masih amat terbatas, hanya ada peta dan petunjuk jalan yang dibuat sederhana dan promosi kecil-kecilan lewat brosur.

Di masa mendatang rasanya perlu ada langkah serius untuk menangani dan mengelola aset desa wisata ini ini agar benar-benar memiliki nilai jual yang sepadan dengan daya tariknya. Apalagi kini sudah tersedia modal dasar berupa jalan aspal sepanjang 10 km lebih yang cukup representatif, sehingga para pengunjung bisa leluasa mengemudikan kendaraannya sampai puncak.

Yang perlu dikerjakan sekarang adalah memoles apa yang sudah ada agar wisata alam ini bisa tampil lebih menarik. Ibarat gadis manis, masih perlu dipoles lagi agar tambah menarik dan memikat banyak orang.

Kawasan yang cukup menarik dan perlu dipoles antara lain kawasan puncak, yakni jalur dari arah utara masuk Desa Sodong sampai Dukuh Silegok, dilanjutkan sampai Desa Gringgingsari. Jalur lainnya adalah dari Desa Sodong menuju Desa Silurah.

Jalur berkelok-kelok ini menarik karena dihiasi perbukitan, tebing curam dan hutan pinus. Pohon-pohon di kanan-kiri jalan perlu ditata sedemikian rupa agar tampak eksotis. Demikian juga perbukitan yang sering berkabut, tebing-tebing, sungai dan air terjun (berair jernih), semuanya bisa ditata menjadi sebuah taman raksasa yang indah dipandang mata. Apalagi dari kawasan ini juga terlihat panorama kawasan pantai.

Bahkan di daerah puncak pada masa mendatang bisa dikembangkan menjadi kawasan highlands yang dilengkapi dengan tower, gedung pertemuan, area perkemahan, kereta luncur dan lain-lain.

Dengan kondisi alam yang bersih dan tertata rapi, maka desa ini secara otomatis menjadi tujuan wisata. Dari situlah penghasilan masyarakat bisa bertambah. Mereka bisa membuka kedai dan menggelar aneka dagangan dari buah-buahan sampai kerajinan tangan.

Dari sini pula sesungguhnya konservasi lingkungan terwujud, yakni pelestarian lingkungan yang berbasis kesadaran masyarakat, yang secara riil dapat meningkatkan pendapatan penduduk. Karenanya, masyarakat sekitar perlu dilibatkan secara langsung karena mereka sendiri yang kelak akan menikmati hasilnya.

Kita bisa mencontoh keberadaan desa-desa wisata di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Ngamboh, Desa Margorejo, kecamatan Tempel, Sleman. Warga masyarakat di sana berhasil memelihara kekayaan desa sebagai penghidupan bagi mereka.

Bahkan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X mengaku kagum atas kesadaran masyarakat setempat untuk mengubah sebuah desa yang kotor dan tak terawat menjadi kebun yang asri, lengkap dengan kolam ikan dengan memanfaatkan aliran sungai. Memang di sana ada seorang penggagas desa lestari, sekaligus pekerja lapangan yang gigih menjalankan tugasnya.